Kejaksaan AS mendakwa tujuh orang pelaku kejahatan dunia maya yang telah membobol jutaan situs internet di seluruh dunia untuk kegiatan kriminal.
Dakwaan yang dibacakan di New York, Rabu (9/11) waktu setempat itu, menyebutkan keuntungan yang diraup para pelaku mencapai sedikitnya $14 juta.
Dari tujuh tersangka, satu orang Rusia masih dinyatakan buron, sementara enam orang lainnya merupakan warga Estonia yang segera diekstradisi.
Mereka didakwa melakukan penipuan dengan cara membuat perusahaan palsu yang diiklankan di sebuah situs internet.
"Tanpa pengetahuan atau izin pengguna komputer, terdakwa membobolnya untuk kegiatan penipuan mereka," kata jaksa dalam dakwaannya.
Dari situs resmi milik perusahaan orang lain itu, para peretas (hacker) ini kemudian melakukan penipuan, dengan membobol sekitar empat juta situs internet di lebih dari 100 negara.
Dalam surat dakwaan itu terungkap ada 500.000 situs internet di AS yang berhasil dibobol oleh para terdakwa, termasuk beberapa diantaranya milik lembaga pendidikan, kelompok nirlaba dan lembaga pemerintah seperti NASA.
Welcome Message
Blog ini didedikasikan bagi Masyarakat Dunia Maya Indonesia sebagai Forum Komunikasi antar para penggiat teknologi Dunia Maya agar dapat saling berukar informasi dan perkembangan teknologi Dunia Maya di Indonesia dan di Dunia Global Untuk memberikan Komentar/Tanggapan atas posting di Blog ini, Silahkan Klik icon "?" dan isikan komentar/tanggapan Anda sekalian. Silahkan tekan TAB bila diminta mengisi KODE VERIFIKASI Semoga bermanfaat.
MP3 Clips
- Operator tersebut melatih para petugas Call Center agar mempersulit para pelanggan yang ingin mendapatkan refund kelebihan bayar akibat kesalahan hitung biaya.
- Para karyawan Call Center juga di-instruksikan agar tidak memberikan informasi yang benar bilamana pelanggan menanyakan bagaimana cara agar tidak melakukan kesalahan akses layanan data/internet sehingga mereka di-charge biaya akses yang mahal.
- Secara Pro-aktif memberikan layanan informasi kepada pelanggan agar tidak membuat kesalahan yang mengakibatkan mereka di-charge biaya mahal akan membebani operator telekomunikasi, oleh karena itu hal ini tidak mereka lakukan. Dengan makin kompleksnya berbagai jenis layanan telekomunikasi masa kini, kemungkinan para pelanggan membuat kesalahan operasi yang mengakibatkan mereka terkena biaya mahal itu menjadi makin besar.
Tatacara yang benar untuk layanan ini adalah mengirim SMS ke pelanggan tentang jasa ini tanpa pelanggan terkena biaya apapun. Namun bila pelanggan menerima tawaran ini melalui jawaban atau registrasi, barulah penyedia content berhak untuk memotong pulsa pelanggan.
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) akan segera mengganti sistem registry yang selama ini digunakan dengan standar yang baru. Demikian diungkapkan Andi Budimansyah, Ketua Umum PANDI, saat memperkenalkan program pengurus baru PANDI di Jakarta, Kamis (18/8).
Dalam beberapa bulan mendatang, PANDI menyatakan akan melepaskan fungsinya sebagai registrar. Fungsi ini akan diserahkan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai mampu dan memenuhi persyaratan. “Dan kami tidak akan membatasi jumlah registrar,” kata Andi.
Selain itu, PANDI menyatakan akan menerapkan standar kebijakan internasional dalam pengelolaan [namadomain].id. PANDI dalam hal ini melakukan kerjasama teknis dengan perusahaan GMO Registry dari Jepang yang memiliki mitra lokal, yaitu PT. Telematika Mitrakreasi.
PANDI menginginkan [namadomain].id ini menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, seperti masyarakat Jepang yang bangga dengan [namadomain].jp atau Inggris dengan [namadomain].uk. salah satu permasalahan dalam mencapai ini adalah tata cara pendaftaran domain yang sulit. “Kami akan bekerja keras memperbaikinya,” lanjut Andi. Dari 250 ribu nama domain yang digunakan di Indonesia, baru 23 persen yang menggunakan [namadomain].id di Indonesia atau sekitar 58 ribu. Angka ini juga masih sangat kecil jika dibandingkan nama domain internet di seluruh dunia, yang sekitar 200 juta nama domain.
sumber: Willi Hastonoputro (willi@wartaekonomi.com)
Jakarta - Pemerintah sangat bereaksi terkait keputusan produsen Blackberry (BB) Research In Motion (RIM) yang lebih memilih Malaysia sebagai basis produksinya di ASEAN. Padahal jika dihitung-hitung jumlah penjualan BB di Malaysia jauh tertinggal dengan Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan menyebutkan penjualan BB di Indonesia termasuk yang laris manis. Pada tahun depan, penjualan BB di Tanah Air diperkirakan akan menembus 4 juta unit dengan nilai rata-rata US$ 300 per unit. Hal ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan penjualan BB di Malaysia yang hanya sekitar 400 ribu unit per tahun.
"Blackberry akan dilakukan penjualan sekitar 4 juta unit tahun depan, itu rata-rata 300 dollar perunit, sedangkan di Malaysia mereka tidak akan bisa jual lebih dari 400 ribu unit itu per sepuluhnya," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (7/9/2011). (sumber: Detik.com)
Gita mengaku kecewa karena perusahaan BB justru membangun pabriknya di Malaysia. Untuk itu, dirinya meminta pemerintah untuk menyikapi hal tersebut, salah satunya dengan pemberlakuan disinsentif seperti tarif perpajakan.
"Kenapa bangun pabriknya di Malaysia? Nah ini tentunya mereka bangun di sana untuk dijual di Indonesia kan, ini perlu disikapi, nah penyikapannya ini bagaimana, apakah dalam bentuk tarif non tarif, atau inventaris mereka untuk bangun kapasitas produksi di indonesia," jelasnya.
Selain perusahaan BB, ada juga perusahaan Bosch asal Jerman yang terancam mendapatkan disinsentif. Bosch sudah membangun pabrik solar panel di Malaysia namun pemasarannya ke Indonesia.
"Perusahaan lainnya adalah Bosch, perusahaan asal Jerman, mereka bangun pabrik solar panel di Malaysia juga pasti ada kepentingan mereka untuk jual produksi mereka di Indonesia, nah ini saya tadi himbau di forum tadi dan sangat diterima oleh menko perekonomian, menkeu dan menperin, untuk kita bisa invetaris produk-produk apa saja yang dikonsumsi dengan skala yang besar di Indonesia tapi kok diproduksi di luar negeri, atau di negara tetangga, kenapa tidak diproduksi di Indonesia, ini perlu disikapi," jelasnya.
Gita melihat aturan tersebut diperlukan untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki pangsa pasar besar di Indonesia tetapi enggan membangun pabrik di Indonesia, serta industri yang masih mengekspor barang mentah.
"Sekarang kan terlihat sekali mayoritas ekspor kita dari barang raw material, tidak diproses mestinya kita bisa eskpor barang-barang yang ada value added, tapi jangan lupa kita juga memiliki kapasitas mengonsumsi untuk skala yang besar, jangan sampai produk-produk yang kita konsumsi ini tidak diproduksi di Indonesia," ujarnya.
Pemberian disentif tersebut, lanjut Gita, diberikan hingga perusahaan tersebut membangun pabrik. bentuknya bisa berupa disinsentif tarif dan non tarif. "Bukan menyetop, disisentif, itu larangan. disinsentif itu meningkatkan barrier bisa lewat tarif atau non tarif," pungkasnya.
KUALA LUMPUR, Malaysia, 4 Agustus 2011 (ANTARA/BERNAMA-AsiaNet) --
Proyek ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kemampuan broadband generasi berikutnya seperti komputasi cloud, aliran video berdefinisi tinggi dan berbagi informasi bervolume besar
Perusahaan ICT 'generasi berikut' berlisensi penuh yang berkembang pesat Symphonet Sdn Bhd, mengumumkan usaha patungan dengan PT Interkoneksi Internet Indonesia (3i) pada hari Selasa, 2 Agustus 2011 untuk mengembangkan dan membangun sistem kabel serat optik bawah laut berkapasitas lebih dari 20 terabit per detik yang menghubungkan Malaysia Selatan dengan Indonesia.
Mereka akan bersama-sama mengembangkan, membangun, memiliki, mengoperasikan dan memelihara sistem kabel bawah laut itu dengan perluasan ke lokasi dan Titik Keberadaan - Point of Presence (POP) internasional lainnya seperti Los Angeles, London, Hong Kong dan Timur Tengah.
Kabel bawah laut yang akan membuat rute antara Johore dan Jakarta dengan beberapa cabang ke Singapura, Batam, Jambi, Pulau Bangka dan India akan dinamakan Sistem Kabel Johore-Jakarta - Johore-Jakarta Cable System (JJCS), menurut nama konsorsium tersebut.
Chief Executive Officer Symphonet, Datuk Baharum Salleh mengatakan bahwa konsorsium itu telah siap beroperasi dan proyek tersebut akan selesai dalam waktu satu tahun.
"Kami memanfaatkan pertumbuhan potensial besar pasar data, suara dan broadband di Indonesia dan negara-negara tetangga," tambahnya.
JJCS akan menyediakan akses langsung yang sangat dibutuhkan dan berbagai rute antara Malaysia, Singapura dan Indonesia. Rute ini akan menghindari beberapa daerah yang paling rentan terkena aktivitas seismik dan kondisi yang membahayakan kabel bawah laut.
Sistem kabel ini akan meliputi 1.200km dan akan menggunakan teknologi mutakhir DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) dengan kapasitas rancangan sebesar 30 Tbps. Sistem ini, yang dijadwalkan akan beroperasi pada kuartal keempat tahun 2012, dirancang untuk mendukung banyaknya permintaan akan lalu-lintas Internet, data, video, dan suara.
"Saat-saat ini menarik karena perusahaan telekomunikasi regional menunjukkan permintaan mereka akan rute tambahan dan alternatif ke Indonesia, Eropa, Timur Tengah, China dan Amerika Serikat," kata Baharum.
Menurut Baharum, pengadaan konektivitas langsung ke Johore akan mendorong Iskandar sebagai 'Hub (Pusat) di Selatan' Malaysia sambil memberi operator di Indonesia kemampuan membawa lalu-lintas mereka dari Indonesia tanpa terlalu tergantung dari rute yang telah ada.
"Kami sangat senang melakukan usaha ini guna memenuhi permintaan yang kian berkembang akan infrastruktur telekomunikasi yang berkualitas dan berkecepatan tinggi di kawasan ini khususnya dengan pertumbuhan Broadband Berkecepatan Tinggi, IPVPN, VOIP, Skype, Google, dan aplikasi jejaring sosial lainnya, serta semakin banyaknya penggunaan perangkat ponsel yang menuntut kapasitas lebih besar," ujar Ernest Rares, Managing Director PT Interkoneksi Internet Indonesia.
"Teknologi yang dipilih untuk proyek ini memastikan bahwa ini dapat dikembangkan di masa depan dan dapat memenuhi permintaan yang diharapkan akan lalu-lintas data dan video dalam beberapa tahun mendatang," ungkapnya.
Tentang Symphonet Sdn Bhd
Symphonet adalah perusahaan ICT generasi berikut berlisensi penuh yang mengkhususkan diri dalam konsultan teknologi informasi, akses broadband dan layanan bernilai tambah. Perusahaan ini memegang lisensi Application Service Provider (ASP), Network Service Provider (NSP) dan Network Facilities Provider (NFP). Datuk Bahrum Salleh yang telah berkarir dalam industri telekomunikasi nasional selama lebih dari 30 tahun, memimpin perusahaan tersebut. JJCS Symphonet dan 3i didukung oleh CCS Comservice (M) Sdn Bhd, anak perusahaan China Communications Services International Ltd, yang rinciannya saat ini tengah dibuat.
Tentang PT Interkoneksi Internet Indonesia (PT.3i)
PT Interkoneksi Internet Indonesia adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam broadband dan akses Internet serta pemegang lisensi Network Access Provider (NAP) di Indonesia. Perusahaan ini juga merupakan Operator Pusat Data berlisensi di Indonesia.
SUMBER: THINKERBOX MALAYSIA
Para Hackers yang tergabung dalam Kelompok Team Poison telah merusak Blog BlackBerry dan meninggalkan pesan agar tidak melaporkan nama-nama pengguna BBM yang ikut Demo selama 3-hari y.l. di Inggris. Ini merupakan reaksi dari Hackers tersebut atas renvana BlackBerry untuk melaporkan para pengguna BBM yang ikut Demo itu ke Kementrian Dalam Negeri Inggris.
Diperkirakan bahwa meluasnya dengan cepat demo di berbagai kota Inggris adalah karena adanya sarana bantu Facebook, SMS dan BBM. Management BlackBerry berjanji kepada Pemerintah Inggris dan Polisi untuk menginfokan para pengguna BBM yang ikut Demo. Inilah yang membuat para Hackers itu marah dan menyerang situs Blog BlackBerry.
Namun Team Poison menyatakan bahwa pihaknya tidak mendukung penyerangan terhadap orang-orang yang tidak bersalah dan para pengusaha kecil Inggris.
Alasan Team Poison menyerang Situs BlackBerry adalah, karena info yang akan diberikan oleh Manajemen BlackBerry itu bisa merugikan orang-orang yang tak bersalah yang kebetulan berada disekitar lokasi kerusuhan, yang kebetulan memakai ponsel BlackBerry.
Team Poison mengancam akan membeberkan nama dan alamat para eksekutif BlackBerry di Inggris, sebagai balasan atas info nama-nama pengguna BlackBerry yang berada di lokasi kerusuhan itu ke polisi dan Pemerintah.
Permintaan Polisi atas nama-nama pengguna ponsel BlackBerry itu diperbolehkan oleh UU ITE versi Inggris.
- Tidak ada fitur2 baru yang dikembangkan di ponsel BB baru.
- Sistem Operasi BlackBerry versi 7 tidak banyak beda dengan versi 6, apalagi bila dibandingkan dengan iPhone 5 dan Android baru.
- RIM sepertinya tidak memikirkan akan munculnya iPhone 5 dan Android terbaru sebagai pesaingya.
- RIM tetap mempertahankan keyboard fisik, padahal para pesaingya umumnya pakai keyboard virtual.
- Pelanggan sekarang pintar, memilih produk bukan dari merek, tetapi dari kecanggihan fitur2nya.
- Timing peluncuran produk2 baru BlackBerry sudah terlambat 1-bulan. Sekarang semua orang menanti produk iPhone 5 yang baru, bukan lagi BlackBerry...
- Konsumer sudah tidak menyukai fitur2 BlackBerry lama, kalau fiturnya tetap sama, pasti tidak ada yang mau beli.
- RIM mengandalkan bahwa produknya akan tetap dipakai oleh kalangan bisnis, padahal sekarang asumsi itu sudah tidak berlaku, sebab perusahaan2 sudah membolehkan karyawannya pakai produk iPhone maupun Android sesuai pilihan masing-masing.
- RIM ingin mengikuti jejak Apple dengan strategi marketing "push" karena memang Apple selalu meluncurkan produk baru dengan fitur2 yang lebih canggih yang dinanti para pelanggan.. Kalau RIM dengan fitur yang sama, walaupun kecepatan lebih tinggi, maka strateginya akan gagal, karena tidak ada fitur baru yang menarik.
- Para developer sudah meninggalkan RIM, sebab produk2nya tidak berubah, statis.
Silahkan ditanggapi anomali penjualan RIM BlackBerry di Indonesia, mengapa masyarakat Indonesia masih juga melirik produk ini?
Semoga bermanfaat.(sumber: Don Reisinger - eweek.com)
For all of its enormous, game-changing ubiquity, businesses continue to be challenged on how to best leverage the power of social media. For the most part, social media has been used largely as a marketing tool, but as it matures as a tool, process and policy, it is becoming a major force in sales, customer service and customer retention.
Meanwhile, because almost everything today happens in real-time – leaving companies little time to analyze, measure, and react to customers – the agility that social CRM offers is more important than ever before. Even customers who might not define themselves as a “social customer” often expect a company will respond to the feedback they leave via social media channels. Rare is the day a negative tweet goes without a response from a company rep.
Meanwhile, it is becoming more apparent that companies desire a more accurate and individual view of each customer and the only way to achieve this so far is with social CRM tools. And if used correctly, these are the tools that can better communicate with the customer community and garner a new intimacy that until now has eluded marketing experts.
Companies that prosper in the future will be those that best know what their customers want and need. The combination of CRM and social media is how companies will sense change even before their customers do. Possibly the most compelling reasons for companies to begin embracing social CRM, however, are the abilities to share vital information and to pool customer knowledge across job and department silos. The frontrunner for tackling this social CRM task so far would have to be Twitter.
Where to Begin
Spruce up Your Twitter profile
The Art of the Reply
How to Handle Complaints on Twitter
- Say sorry and acknowledge that there is a problem.
- Speed is imperative. Respond within a few minutes if you can, especially for complaints.
- Be open and transparent, explain what happened the best you can and resolve the matter quickly.
Keep an Eye on Your Analytics
- How many tweets posted each day,
- How many times people @mentioned you,
- How many retweets you received.
- How many link clicks you receive and which articles/posts received the most attention,
- How many times people replied to your tweets,
- What time of day is most active for you,
- The increase in general traffic to your website through Google Analytics,
- How many people are following you and how quickly that’s increasing.
Improving the Bottom Line
- Analytics
- Business Activity Monitoring (BAM)
- Customer Experience
- Customer Relationship Management (CRM)
- Customer Data Integration (CDI)
- Customer Intelligence/Marketing
- Data Integration
- Data Quality
- Return on Investment (ROI)
- Search
- Semantic Web
- Social Media/Web
- Unstructured Data
- Web Analytics
- Retail/CPG/Logistics
Marshanda dan Ben Kasyafani melangsungkan pesta pernikahan mereka di Biraaw Assembly Hal, Jakarta pada hari minggu malam 4 April 2011 yang dihadiri oleh 3.000 undangan untuk memberikan doa restu bagi keduanya. Berikut adalah rekaman video pesta pernikahan Marshanda dan Ben Kasyafani:
- Green Growth
- Pertumbuhan Ekonomi
- Pembangunan Sosial, dan
- Kelestarian Lingkungan
- Definisi “Green and Cool ICT”
- Kondisi lingkungan ICT Indonesia:
- Secara global, dampak emisi karbon dari sektor ICT secara keseluruhan adalah sebesar 2%, dimana komponen-komponennya adalah BTS, ponsel, PSTN, TV, Radio, Broadband, Narrowband, limbah ICT, seperti komputer bekas, komponen2 lainnya, dsb.
- Diperkirakan ada sebanyak 70-juta PC, Laptop dan Netbook di Indonesia
- e-Waste: ada 1-juta PC yang harus dibuang tahun 2010 dan meningkat sebesar 25% per tahun
- Ada sekitar 850 Stasion Pemancar TV dan ribuan pemancar Radio.
- Ada sekitar 80-juta Pesawat TV dan 50-juta pesawat radio.
- Ada sekitar 90.000 BTS jaringan Telpon Seluler GSM dan CDMA
- Ada 9-juta pelanggan PSTN, 160 juta pelanggan Ponsel, 35-juta pelanggan telpon Fixed Wireless Access, 45-juta pengguna Internet dan 2,5 juta pengguna Broadband.
- Produksi Voucher Pulsa Telpon diperkirakan sekitar 50-juta per tahun dan menjadi limbah yang mencemari lingkungan.
- Ada 25.000 ssl Desa Berdering, 131 ssl Desa Pinter, dan 5.748 Pusat Layanan Internet Kecamatan.
- Menurut pengamatan Anda, sejauh ini bagaimana penerapan program
Green ICT pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya
perusahaan ICT?
- Apa manfaat dari penerapan Green ICT ini, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun komunitas/lingkungan lebih luas? Apakah Negara turut diuntungkan dari penerapan Green ICT ini? Lantas, seperti apa upaya yang mesti dilakukan pemerintah untuk mendukung penerapan Green ICT ini di kalangan perusahaan?
- Apa saja saran (dan kritik) Anda bagi pelaksanaan program Green ICT
bisa lebih masif dalam penerapannya?
- Pemerintah/Birokrasi sering menggebu-gebu saat awal dimulainya suatu program, namun tindak lanjut dan jadwal program sering kali meleset/molor, dengan alasan sibuknya para pejabat atau staff yang ditugasi.
- Target pengurangan emisi karbon sebesar 26% tahun 2020 tanpa bantuan Asing dan pengurangan 41% dengan bantuan asing terlihat sangat optimistik, dilihat dari kenyataan dilapangan, masih banyaknya pelaku pembakaran lahan sawit/gambut/hutan di Sumatera, Kalimantan dan pulau-pulai lainnya tahun 2011 ini.
- Sosialisasikan Progaram Green ICT secara lebih luas dan intensif dikalangan pengusaha dan masyarakat umum dengan anggaran yang cukup.
- Berikan penugasan dan tanggung-jawab yang lebih jelas kepada para Pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan Program Green ICT ini, dengan target pencapaian sasaran-sasaran kerja dan jadwal yang jelas dan dimonitor dan di publikasikan ke masyarakat agar masyarakat dapat ikut memberikan masukan-masukan yang positif, kreatif dan inovatif. Kalau bisa agar seminimal mungkin merangkap jabatan, supaya beliau-beliau itu dapat lebih fokus dalam menangani Program Green ICT ini.
- Sosialisasikan budaya Paperless Society, Teleworking atau Telecommuting untuk mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas nasional.
0