KUALA LUMPUR, Malaysia, 4 Agustus 2011 (ANTARA/BERNAMA-AsiaNet) --

     Proyek ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kemampuan broadband generasi berikutnya seperti komputasi cloud, aliran video berdefinisi tinggi dan berbagi informasi bervolume besar

     Perusahaan ICT 'generasi berikut' berlisensi penuh yang berkembang pesat Symphonet Sdn Bhd, mengumumkan usaha patungan dengan PT Interkoneksi Internet Indonesia (3i) pada hari Selasa, 2 Agustus 2011 untuk mengembangkan dan membangun sistem kabel serat optik bawah laut berkapasitas lebih dari 20 terabit per detik yang menghubungkan Malaysia Selatan dengan Indonesia.
   
     Mereka akan bersama-sama mengembangkan, membangun, memiliki, mengoperasikan dan memelihara sistem kabel bawah laut itu dengan perluasan ke lokasi dan Titik Keberadaan - Point of Presence (POP) internasional lainnya seperti Los Angeles, London, Hong Kong dan Timur Tengah.

     Kabel bawah laut yang akan membuat rute antara Johore dan Jakarta dengan beberapa cabang ke Singapura, Batam, Jambi, Pulau Bangka dan India akan dinamakan Sistem Kabel Johore-Jakarta - Johore-Jakarta Cable System (JJCS), menurut nama konsorsium tersebut.

     Chief Executive Officer Symphonet, Datuk Baharum Salleh mengatakan bahwa konsorsium itu telah siap beroperasi dan proyek tersebut akan selesai dalam waktu satu tahun.

     "Kami memanfaatkan pertumbuhan potensial besar pasar data, suara dan broadband di Indonesia dan negara-negara tetangga," tambahnya.

     JJCS akan menyediakan akses langsung yang sangat dibutuhkan dan berbagai rute antara Malaysia, Singapura dan Indonesia. Rute ini akan menghindari beberapa daerah yang paling rentan terkena aktivitas seismik dan kondisi yang membahayakan kabel bawah laut.

     Sistem kabel ini akan meliputi 1.200km dan akan menggunakan teknologi mutakhir DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) dengan kapasitas rancangan sebesar 30 Tbps. Sistem ini, yang dijadwalkan akan beroperasi pada kuartal keempat tahun 2012, dirancang untuk mendukung banyaknya permintaan akan lalu-lintas Internet, data, video, dan suara.

     "Saat-saat ini menarik karena perusahaan telekomunikasi regional menunjukkan permintaan mereka akan rute tambahan dan alternatif ke Indonesia, Eropa, Timur Tengah, China dan Amerika Serikat," kata Baharum.

     Menurut Baharum, pengadaan konektivitas langsung ke Johore akan mendorong Iskandar sebagai 'Hub (Pusat) di Selatan' Malaysia sambil memberi operator di Indonesia kemampuan membawa lalu-lintas mereka dari Indonesia tanpa terlalu tergantung dari rute yang telah ada.

     "Kami sangat senang melakukan usaha ini guna memenuhi permintaan yang kian berkembang akan infrastruktur telekomunikasi yang berkualitas dan berkecepatan tinggi di kawasan ini khususnya dengan pertumbuhan Broadband Berkecepatan Tinggi, IPVPN, VOIP, Skype, Google, dan aplikasi jejaring sosial lainnya, serta semakin banyaknya penggunaan perangkat ponsel yang menuntut kapasitas lebih besar," ujar Ernest Rares, Managing Director PT Interkoneksi Internet Indonesia.

     "Teknologi yang dipilih untuk proyek ini memastikan bahwa ini dapat dikembangkan di masa depan dan dapat memenuhi permintaan yang diharapkan akan lalu-lintas data dan video dalam beberapa tahun mendatang," ungkapnya.

     Tentang Symphonet Sdn Bhd
     Symphonet adalah perusahaan ICT generasi berikut berlisensi penuh yang mengkhususkan diri dalam konsultan teknologi informasi, akses broadband dan layanan bernilai tambah. Perusahaan ini memegang lisensi Application Service Provider (ASP), Network Service Provider (NSP) dan Network Facilities Provider (NFP). Datuk Bahrum Salleh yang telah berkarir dalam industri telekomunikasi nasional selama lebih dari 30 tahun, memimpin perusahaan tersebut. JJCS Symphonet dan 3i didukung oleh CCS Comservice (M) Sdn Bhd, anak perusahaan China Communications Services International Ltd, yang rinciannya saat ini tengah dibuat.

     Tentang PT Interkoneksi Internet Indonesia (PT.3i)
     PT Interkoneksi Internet Indonesia adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam broadband dan akses Internet serta pemegang lisensi Network Access Provider (NAP) di Indonesia. Perusahaan ini juga merupakan Operator Pusat Data berlisensi di Indonesia.

     SUMBER: THINKERBOX MALAYSIA