Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan Plurk berkembang sangat pesat sejak 1-2 tahun yang lalu karena dirasa sangat sesuai bagi kebutuhan berkomunikasi dan bersosialisasi diantara para anggotanya. Semakin lama kita tergabung dalam jaringan sosial ini, maka semakin akrablah hubungan antar anggota, sehingga dapat mempelancar komunikasi antar mereka baik itu di dunia maya maupun di dunia nyata.
Kekuatan dari jejaring sosial ini adalah makin cepatnya suatu informasi, idee, atau rencana didistribusikan kepada seluruh anggota, sehingga dapat menggalang suatu gerakan atau aktivitas dalam waktu singkat.
Salah satu cerita sukses pemanfaatan jejaring sosial untuk kampanye politik adalah pada kasus Barack Obama yang sukses memenangkan persaingan dengan lawannya MacCaine untuk menduduki kursi Kepresidenan AS periode 2009-2014. Cerita lainnya di Indonesia adalah penggalangan dukungan bagi Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto/Chandra Hamzah dan Prita Mulyasari, seorang ibu rumahtanga beranak dua yang tak berdaya. Keduanya sukses dalam memenangkan perkara berkat dukungan masyarakat melalui Facebook.
Selain untuk menggalang dukungan, jejaring sosial juga dapat dimanfaatkan untuk promosi dan pemasaran produk atau jasa, mempercepat proses komunkasi bisnis, menghindari miskomunikasi dan kesalah-pahaman, sinkronisasi dan koordinasi bisnis atau Team Work, dan lain-lain.
Bila jejaring sosial ini digunakan oleh pejabat publik, seperti Menteri, Dirjen, Sekjen atau pejabat lainnya yang penting, maka akan banyak permasalahan yang dapat diselesaikan secara lebih cepat, efektif dan efisien.
Saat ini baru beberapa pejabat publik yang menjadi anggota jejaring sosial yang cukup menonjol dan efektif dalam berkomunikasi, yaitu Bapak Menkominfo Tifatul Sembiring, Bapak Eddy Satriya Asdep Menko Perekonomian dan Bapak Heru Sutadi Anggota BRTI.
Kalau saja makin banyak pejabat publik yang menjadi anggota dan aktif berkomunikasi lewat jejaring sosial, maka kami yakin dan percaya bahwa berbagai permasalahan di negeri ini yang diakibatkan oleh miskomunikasi, kesalah-pahaman, kurangnya koordinasi dan informasi, akan dapat diselesaikan dengan cepat dan efektif.
Silahkan ditanggapi dan diberikan saran-saran yang positif.
Berikut ini adalah susunan akhir KIB-II tertanggal 20 Oktober 2009 yang merupakan perbaikan dari versi tanggal 18 Oktober 2009 yang lalu, sebagai berikut:
- Menko Perekonomian : Hatta Rajasa
- Menko Kesejahteraan Rakyat: Agung Laksono
- Menko Polkam : Djoko Suyanto
- Menteri Keuangan : Sri Mulyani Indrawati
- Menteri Perdagangan : Marie Pangestu
- Menteri Perindustrian : M.S. Hidayat
- Menteri Kominfo : Tifatul Sembiring
- Menteri Pemuda dan Olahraga : Andy Mallarangeng
- Menteri Perumahan Rakyat : Suharso Monoarfa
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : E.E. Mangindaan
- Menteri Pariwisata dan Budaya : Jero Wacik
- Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri
- Menteri Pendidikan Nasional : Muhammad Nuh
- Menteri ESDM : Darwin Zahedi Saleh
- Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto
- Menteri Agama : Suryadharma Ali
- Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta
- Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Teringgal : Hilmy Faisal Zaini
- Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar
- Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi
- Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : Linda Agum Gumelar
- Menteri RISTEK : Suharna Surapranata
- Menteri Kehutanan : Zulkifli Hassan
- Menteri Kesehatan : Sri Endang Rahayu
- Menteri Negara BUMN : Mustapa Abubakar
- Menteri Sekretariat Negara : Sudi Silalahi
- Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja : Muhaimin A Iskandar
- Kepala BKPM : Gita Wirawan
- Kepala BIN : Sutanto
Ada 5 posisi Kementrian yang baru ditetapkan pejabatnya hari Senin 19 Oktober 2009 dan 2 posisi setingkat Menteri yang belum ditetapkan para pejabatnya, yaitu:
- Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro
- Menteri Perhubungan : Freddy Numberi
- Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa
- Menteri Pertanian : Suswono
- Menteri PPN/Ketua BAPPENAS: Armida Alisjahban
- Jaksa Agung : Hendarman Supandji
Sementara itu Kuntoro Mangkusubroto telah diangkat sebagai pejabat yang dipercaya untuk mengepalai Unit Kerja Presiden untuk Percepatan Program Reformasi atau UPK3R. Beliau akan menjalani Test Kesehatan pada hari ini, Selasa 20 Oktober 2009.
0