Dengan makin membaiknya layanan Internet Broadband melalui jaringan kabel telpon ADSL (Speedy), kabel Serat Optik (Fasnet, IM2, Metronet, dll), Fixed Wireless (Star-One, Flexi, Esia, WiFi) dan Mobile Wireless (Telkomsel, Indosat, XL, Three, Axis, Fren, Smart) maka akan makin banyak layanan jasa transaksi bisnis dan keuangan yang akan disalurkan melalui jaringan internet Broadband ini.
Perbaikan layanan Internet Broadband ini, walaupun masih jauh dari memuaskan, namun telah dapat meningkatkan jumlah pelanggan jasa ini secara signifkan, terutama berkat kemudahan akses melalui jaringan telpon bergerak (ponsel). Masuknya aplikasi jejaring sosial seperti facebook, twitter, yahoo messenger, dll yang dengan mudah dapat diakses dari ponsel juga secara signifikan meningkatkan traffic internet melalui ponsel.
Ditambah lagi tren baru penggunanan ponsel BlackBerry yang merupakan simbol status terbaru para eksekutif muda dan para pecinta gadget terbaru yang melanda Indonesia dalam beberapa bulan terakhir ini. Tren ini telah mampu meningkatkan penjualan ponsel BlackBerry secara fenomenal dilihat dari pasar BlackBerry global. Indonesia menjadi ajang percobaan berbagai versi terbaru BlackBerry, seperti model curve, bold, dll, sebab pasar Indonesia begitu besarnya, dengan jumlah pelanggan telpon seluler yang mencapai total sebanyak 160 juta pada tahun ini, mampu menyerap beragam produk terbaru dunia. Penjualan Apple iPhone 3G juga laris mains dipasar konsumen Indonesia.
Berita mutakhir dari operator Smat Telecom mengkhabarkan bahwa dalam waktu dekat mereka juga tidak mau ketinggalan untuk meluncurkan produk BlackBerry berbasiskan telpon seluler CDMA yang dibundel dengan paket layanan mereka.
Internet Banking dan Mobile Banking sudah diperkenalkan di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu, namun pertumbuhannya masih relatif lambat, kemungkinan disebabkan para pelanggan bersikap hati-hati dengan gencarnya berita tentang cybercrime melalui jaringan dunia maya ini.
Cybercrime yang sudah sering terjadi adalah penipuan lewat ponsel atau SMS yang mengatasnamakan Opertor Seluler, seperti informasi bahwa pelanggan telah ditetapkan sebagai pemenang undian tertentu dan menanyakan akan ditransfer kemanakah uang mereka itu? Ujung-ujungnya, sipelanggan malah terkuras uangnya yang ada di bank, oleh karena terbujuk-rayu para pelaku cyber crime ini.
Modus baru penipuan yang mulai muncul adalah sebaliknya, si penelpon marah2, mengatakan bahwa Ia sudah mentransfer duitnya ke si pelanggan, tetapi kok barangnya belum dikirim. Ia akan mengancam lapor ke polisi. Kalau kita groggi, maka kita akan kena tipu. Tetapi kalau kita cerdik, kita tanya saja, dimana alamat rumah si penelpon? Ia akan segera menutup telponnya, sebab takut ketahuan tipu-tipuannya.
Dengan makin lancarnya Internet Broadband, maka diperkirakan bahwa berbagai layanan yang tadinya lelet dan tidak menarik minat pelanggan akan menjadi makin menarik. Internet Banking, Mobile Banking, Online Shopping, Forum Jual-Beli Online, Mobile Payment, Voucher Isi Ulang Mobile, Mobile Money, dan lainnya akan tumbuh pesat pada tahun-tahun mendatang.
Sejalan dengan makin besarnya volume dan nilai transaksi Online tersebut, maka akan pula muncul berbagai cybercrime atau tipu-tipuan menggunakan ponsel, SMS atau email untuk mengeruk uang masyarakat pengguna jasa mobile dan Internet. Ini adalah sesuatu hal yang wajar, dimana ada gula, disitu ada semut (bagi para pelaku cybercrime)!. Diramalkan akan makin banyak gangguan atau virus yang akan muncul di ponsel pelanggan, berupa suatu malware yang dapat menyedot informasi rahasia pelanggan, seperti nomor kartu kredit dan password penting.
Para pelaku cybercrime ini yang lebih dikenal sebagai crackers di dunia maya, akan membobol berbagai sekuriti jaringan dan ponsel atau smartphone pelanggan untuk mencuri informasi-informasi penting. Sudahkan masyarakat Indonesia siap dengan situasi yang akan datang ini? Adakah proteksi seperi anti virus, anti spam dan anti malware yang dipersiapkan bagi perangkat-perangkat mobile tersebut? Kami sarankan agar para penegak hukum lebih memfokuskan ke jenis cybercrime ini dari pada mengobok-obok seorang Ibu Rumahtangga yang lemah agar dihukum seberat-beratnya, hanya karena menyalurkan keluhannya ke beberapa kawan-kawannya di Internet! Siapakah yang dibela dan diuntungkan dalam kasus ini???
Benarkah cybercrime akan meluas di Indonesia dengan membaiknya layanan Internet Broadband? Ataukah malah pelaku cybercrime asal indonesia ini akan menyerbu ke pasar luar negeri, sebab layanan Internet Broadband itu melancarkan usahanya dan juga di LN uang yang dapat diraih akan jauh lebih besar lagi?
Silahkan ditanggapi.
Welcome Message
Blog ini didedikasikan bagi Masyarakat Dunia Maya Indonesia sebagai Forum Komunikasi antar para penggiat teknologi Dunia Maya agar dapat saling berukar informasi dan perkembangan teknologi Dunia Maya di Indonesia dan di Dunia Global Untuk memberikan Komentar/Tanggapan atas posting di Blog ini, Silahkan Klik icon "?" dan isikan komentar/tanggapan Anda sekalian. Silahkan tekan TAB bila diminta mengisi KODE VERIFIKASI Semoga bermanfaat.
MP3 Clips
Posted on :
6:23 PM
| By :
S Roestam
| In :
Cybercrime
,
Internet Banking
,
Internet Broadband
,
Mobile Banking
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment