Professor Nicholas Negroponte, Mantan Kepala Lab Media Institut Teknologi Massachusetts (MIT) yang sangat kreatif dan innovatif dalam merancang sebuah laptop kecil atau netbook dengan harga US$100 sehingga makin banyak masyarakat yang dapat menikmati internet sebagai sumber informasi dan pengetahuan, agar mereka dapai mengikuti kemajuanteknologi, menjadi lebih cerdas untuk dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Netbook murah seharga US$100 atau kurang sekarang benar-benar dapat di realisasikan dan diproduksi di india, Taiwan dan Cina. Kalau di Indonesia harganya masih sekitar US$200-an karena belum ada industri lokal yang kuat untuk mendukungnya.
Prof Negroponte ternyata juga seorang pemikir yang hebat. Beliau meramalkan bahwa akan ada perubahan 180-derajat dalam teknologi telefoni dan broadcasting, atau "switch" perubahan ini. Perobahan besar ini adalah sbb:
- Dahulunya telpon hanya bisa disalurkan lewat kabel tembaga, dan tidak ada yang lewat 'udara bebas" atau Wireless. Namun sekarang ini, 5-milyar ponsel digunakan oleh penduduk dunia yang jumlah totalnya adalah 6-milyar, jadi tinggal 1-milyar penduduk yang belum tersambung ke ponsel. Jadi benar adanya kalau kita katakan bahwa "The Future is Mobile Wireless". Jadi telah ada perubahan atau "switch" penggunaan infrastruktur layanan telpon dari kabel ke Wireless.
- Dahulunya siaran broadcast TV dan Radio disalurkan lewat udara bebas atau Wireless, namun sekarang ini sudah makin banyak lagi siaran radio, musik, TV, streaming video, Youtube video yang disalurkan lewat jaringan internet menggunakan kabel tembaga (ADSL), coaxial, dan kabel serat optik. Jadi telah terjadi perubahan atau "switch" yang berbeda 180-derajat antara broadcast dan telepon.
Perobahan atau 'switch" tercebut telah diramalkan oleh Prof Negroponte sejak beberapa tahun yang lalu, dan sekarang kita lihat bahwa hal itu memang benar-benar terjadi.
Oleh karena itu saya sarankan agar para eksekutif Telekomunikasi, Regulator dan Broadcaster TV dan Radio untuk memahami adanya perubahan itu dalam waktu dekat, serta membuat langkah-langkah antisipasinya agar mereka tidak tersentak kaget kalau tiba-tiba bisnis yang selama ini digelutinya menjadi mundur dan akhirnya bangkrut.
Di banyak negara maju, jumlah pelanggan PSTN menyusut terus, karena layanannya yang sudah tidak menarik, tidak ada fitur2 yang canggih, lagi pula juga sudah makin lebih mahal dari layanan ponsel. Akhirnya pelanggan PSTN itu malah rame-rame berhenti berlangganan, dan beralih ke ponsel. ARPU PSTN juga menurun terus, operator rugi kalau harus meneruskan layanan ini.
Untuk layanan
Broadcasting TV dan Radio, telah terjadi pula
migrasi dari siaran Wireless ke siaran lewat kabel, seperti TV Kabel, dan Internet yang mutu layanannya jauh lebih baik, dan stabil. Layanan-layanan ini juga sama-sama bisa dinikmati pelanggan secara gratis, dan dapat diunduh dari seluruh dunia, seperti siaran Radio ABC Australia yang dapat diunduh dari URL sbb:
http://www.abc.net.au/triplej/listenpop/listen_live.htm
Demikian pula BBC London dapay pula diunduh lewat Internet via URL sbb:
Kesimpulan dari tulisan diatas adalah: jangan lagi menghambur-hamburkan pita frekwensi yang langka dan mahal untuk siaran broadcast, sebab dengan hadirnya Jaringan Broadband, maka siaran Radio dan TV akan lebih banyak lagi yang disalurkan via jaringan Broadband ini dari pada lewat udara bebas atau wireless, baik itu yang terrestrial maupun yang via Satelit. Pemerintah/Regulator harus lebih jeli melihat masa depan siaran Broadcast TV dab Radio, mengurangi alokasi pita wireless-nya untuk kebutuhan yang lebih penting lagi yaitu kumunilkasi antar penduduk menggunakan mobile Wireless.
Silahkan ditanggapi, disanggah atau didukung, demi kemajuan bangsa dan negara.
Wassalam,
Post a Comment