Google Nexus One adalah ponsel canggih buatan Google yang berbasis Sistem Operasi Android yang pertama kali diluncurkan. Namun Google Phone yang akan dimunculkan oleh Google akhir tahun 2011 adalah sebuah ponsel canggih yang dilengkapi dengan fitur Augmented Reality yang tersambung dengan kamera pada ponsel itu.
Bila kamera itu membidik salah satu obyek, misalnya sebuah gedung bersejarah, maka otomatis dibawah image gedung itu di ponsel akan tertulis informasi lengkap tentang obyek itu, misalnya nama gedung, kapan didirikannya, kemudian fungsi dan sejarah perkembangan gedung itu. Gambar diatas ini memberikan gambaran tentang fungsi augmented reality pada ponsel Google Phone mendatang.
Bagaimanakah Google akan mendapatkan penghasilan dari Google Phone ini? Google akan menjalankan applikasinya, seperti halnya dengan BlackBerry, melalui kerjasama dengan para Operator Seluler, dan sharing revenue sesuai perjanjian antara keduabelah pihak. Revenue yang di-share bisa saja revenue dari penggunaan Google Talk, Google Chat, Google Search Engine, Browsing pakai Google Chromium yang cepat dan efisien, dan sebagainya.
Selain dari pada itu, Google akan mendapatkan revenue iklan-iklan kontekstual dari Search Engine dan Augmented Reality.
Kalau Facebook Phone akan diluncurkan poada pertengahan Februari 2011, maka Google Phone akan diluncurkan pada akhir tahun 2011.
Dari informasi ini, diharapkan Regulator bisa mempersiapkan aturan main yang tertulis dengan jelas, agar para investor tidak ragu-ragu dan khawatir tentang kepastian berusaha di Indonesia.
Semoga bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara.
(sumber: VIVA news).
Welcome Message
Blog ini didedikasikan bagi Masyarakat Dunia Maya Indonesia sebagai Forum Komunikasi antar para penggiat teknologi Dunia Maya agar dapat saling berukar informasi dan perkembangan teknologi Dunia Maya di Indonesia dan di Dunia Global Untuk memberikan Komentar/Tanggapan atas posting di Blog ini, Silahkan Klik icon "?" dan isikan komentar/tanggapan Anda sekalian. Silahkan tekan TAB bila diminta mengisi KODE VERIFIKASI Semoga bermanfaat.
MP3 Clips
Jakarta - Smartphone bermerek Facebook kabarnya akan segera diluncurkan. Menurut sebuah sumber, ponsel ini diproduksi oleh HTC dan bakal diperkenalkan di ajang Mobile World Conggress (MWC) 2011 di Barcelona.
Seperti dilansir CellularNews dan dikutip detikINET, Kamis (27/1/2011), ponsel Facebook konon akan memakai sistem operasi Android yang dimodifikasi. Tentunya cukup banyak hal di ponsel tersebut yang identik dengan Facebook.
Warna biru khas Facebook akan dominan di ponsel, lengkap dengan logo Facebook pada bagian bodinya. Integrasi dengan berbagai fitur Facebook juga jadi salah satu andalannya.
Sayangnya baik Facebook maupun HTC masih menolak berkomentar mengenai eksistensi ponsel ini. Padahal rumor mengenainya sudah cukup lama beredar di dunia maya, meski Facebook dahulu pernah pula membantah belum ingin membuat ponsel.
Jika sudah begitu, rasa penasaran publik mengenai ponsel tersebut sepertinya baru akan terjawab pada perhelatan MWC 2011 di Barcelona bulan depan. Yang menarik dari berita ini, model bisnis Facebook bakal mirip BlackBerry. Maka haruskah Facebook mendaftar sebagai ISP di Indonesia?
( fyk / fw )(sumber: detikinet.com)
Pendiri Google Larry Page yang berusia 38-tahun akhirnya mengambil alih pucuk pimpinan Google dari CEO lama Eric Schmidt yang berusia 55-tahunyang menjabat selama 6-tahun dan berhasil menaikkan nilai perusahaan dari US$ 27 milyar pada tahun 2004 menjadi US$55 milyar pada tahun 2010. Eric Schmidt tahun 2004 dipilih sebagai CEO karena ke-seniorannya dan pengalamannya sebagai pemimpin perusahaan, sebab waktu itu para pendiri Google, Larry Page dan Sergei Brin masih relatif muda, berusia 31-32 tahunan, maka diperlukan seorang pemimpin yang sudah dewasa. Walaupun Google akhirnya maju pesat sampai menjadi raksasa dalam dunia mesin pencari informasi, namun dengan pesatnya kemajuan Facebook, Google terlihat menjadi perusahaan yangmban dalam bergerak dan menciptakan inovasi-inovasi baru. Walaupun Google berhasil dalam mengembangkan layanan ponsel (Android) dan display advertising, namun ia kurang berhasil dalam layanan Google TV dan layanan social networking. Kalangan intern Google khawatir bahwa Google akan bernasib sama seperti Microsoft, yang dahulunya adalah perusahaan teknologi yang termaju di dunia, namun sekarang pamornya sudah menurun karena tersaingi oleh banyak perusahaan lainnya. Dengan jumlah karyawan sebanyak 24.000 orang, Google saat ini bukan lagi tempat mencari kerja yang terbaik bagi para insinyur-insinyur muda, sebab banyak perusahaan Start-up yang lebih menarik dari padanya. Komposisi Pimpinan Google sebelumnya adalah Eric Schmidt sebagai CEO, Larry Page sebagai President of Products dan Sergei Brin sebagai President of Technology. Dalam komposisi Pimpinan Google yang baru, Eric Schmidt sebagai Komisaris Utama, Larry Page sebagai CEO dan Sergei Brin sebagai President of Products and Technology. Mereka berharap bahwa dengan pergantian pucuk Pimpinan Google ini, Google dapat kembalo menjadi perusahaan yang agile, mampu menciptakan inovasi-inovasi baru, dan menjadi tempat terbaik bagi para insinyur muda yang memulai kerjamereka. Mereka berharap bahwa Google akan mampu menyaingi para bintang baru dunia Internet dan Social Networking, yaitu Facebook dan Twitter. Apakah dengan pergantian pucuk pimpinan Google ini, maka Google akan lebih berhasil dari sebelumnya? Mari kita tunggu hasilnya dalam waktu 1-2 tahun mendatang.
Reuters
04 September 2010 10:16:15 Oman Time
Dubai: Concerns over Israeli access to BlackBerry data, and the use of the device by the United States to spy on the United Arab Emirates are behind the Gulf state's moves to curb the smartphone, Dubai's police chief said.
"The Unites States is the primary beneficiary of having no controls over the BlackBerry, as it has an interest to spy on the UAE," Dhahi Khalfan Tamim said in remarks carried by the website of the daily al-Khaleej on Friday.
"The West has accused us of curbing the liberties of BlackBerry users, while America, Israel, Britain and other countries are allowed access to all transferred data," Tamim added.
Tamim, who has been outspoken in blaming Israeli agents for the assassination of a top Palestinian militant at a Dubai hotel in January, did not say why Washington had an interest in spying on Western-allied UAE.
The UAE, where BlackBerry maker RIM has 500,000 users, has said it would suspend BlackBerry Messenger, email and Web browser services from October11 until the government could get access to encrypted messages.
Blackberry won a reprieve on a shutdown in India last month, after RIM agreed to give India access to secure BlackBerry data, according to an Indian government source.
BlackBerry's Messenger application has spread rapidly in the Gulf where it is a popular business and social networking tool. But because the data is encrypted and sent to offshore servers, it cannot be tracked locally.
That has raised fears in security-conscious Gulf states, especially in the UAE and Saudi Arabia, that a lack of access could fetter their ability to ferret out potential spies, assassins or Islamic militants, analysts say.
http://www.timesofoman.com/innercat.asp?detail=39142
NUSA DUA, KOMPAS.com - Produsen dan penyedia layanan BlackBerry Research In Motion (RIM) menyangkal pernyataan bahwa pihaknya tidak membayar pajak dalam menyediakan layanannya di Indonesia. Hal tersebut ditegaskan Gregory Wade, Managing Director South East Asia RIM di sela-sela BlackBerry Developer Conference (Devcon) Asia 2011 di Nusa Dua, Bali.
"Kami telah membayar pajak kami dan akan terus mematuhi peraturan yang berlaku di negara manapun layanan kami tersedia," ujar Gregory Wade, kepada sejumlah wartawan lokal maupun mancanegara, Kamis (13/1/2011). Ia juga kembali menegaskan bahwa RIM berkomitmen mematuhi aturan hukum yang berlaku di Indonesia.
Pernyataan tersebut mengklarifikasi berita hari ini bahwa Menteri Keuangan RI akan menagih pajak RIM. Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring juga mengungkap bahwa RIM tak membayar pajak sepeserpun dari keuntungannya selama ini yang mencapai lebih dari Rp 2 triliun per tahun dari layanan BlackBerry di Indonesia.
Dalam pernyataan resminya, RIM menyatakan telah membayar semua jenis pajak yang dikenakan sebagaimana perusahaan importir barang lainnya. Terkait layanan BlackBerry di Indonesia, RIM juga merasa telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk mendorong ekonomi di Indonesia dan menyumbang keuntungan yang besar bagi operator yang menjadi mitranya.
Sebagai komitmennya, RIM telah mendirikan PT RIM Indonesia yang sudah diakui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan sudah membuka kantor di Jakarta sejak November 2010 lalu. RIM juga berkomitmen terus berinvestasi, mislanya melalui BlackBerry Academic program dengan menggandeng universitas-universitas serta BlackBerry Partner Fund untuk mendorong developer lokal mengembangkan bisnisnya.
(Jakarta, 5 Januari 2011). Kementerian Kominfo pada tanggal 5 s/d. 12 Januari 2011 mengadakan uji publik terhadap Rancangan Peraturan Menteri Kominfo tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kominfo No. 36/Per/M.Kominfo/10/2008 tentang Penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia. Seperti biasanya, tanggapan terhadap rancangan ini dapat disampaikan melalui email ke alamat: gatot_b@postel.go.iddan diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 12 Januari 2011 jam 24.00 WIB. Pertimbangan utama adanya perubahan peraturan tersebut adalah, bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Kominfo No. 17/PER/M.KOMINFO/11/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika, maka diperlukan penyesuaian status kelembagaan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia . Sebagaimana diketahui, struktur yang baru berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo No. 17/PER/M.KOMINFO/10/2010 tersebut terdiri dari: Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Ditjen Sumberdaya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan informatika, Ditjen Aplikasi Informatika, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Badan Litbang SDM. Sehingga, BRTI yang selama ini terkait dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen Pos dan Telekomunikasi, maka dengan struktur baru ini mengalami penyesuaian. Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Kominfo No. 36/PER/M.KOMINFO/10/2008 tentang Penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 31/PER/M.KOMINFO/8/2009 diubah dan disebutkan dalam rancangan ini adalah sebagai berikut: —– Plh. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email:gatot_b@postel.go.id , Tel/Fax: 021.3504024).Siaran Pers No. 3/PIH/KOMINFO/1/2011 tentang Uji Publik RPM Mengenai BRTI: Komite Regulasi Telekomunikasi Akan Dipimpin Oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Dan Akan Beranggotakan 9 Orang
Jakarta - Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan tenggat waktu dua minggu kepada Research in Motion (RIM) untuk menutup akses pornografi. Jika tidak, sebelum akhir Januari 2011 seluruh layanan BlackBerry di enam operator akan ditutup.
"Kami sudah cukup memberikan toleransi. Sekarang jika RIM tidak juga menutup akses pornografi dua minggu dari sekarang, pasti kami tutup," kata menteri usai melantik pejabat eselon I di gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (7/1/2011).
Menurut Tifatul, masih banyak situs porno yang bisa diakses melalui BlackBerry. "Di operator jalur itu sudah diblokir, cuma tinggal di koneksi internasionalnya RIM saja yang belum juga ditutup sampai saat ini," katanya.
Operator yang menjadi mitra RIM dalam menyelenggarakan BlackBerry adalah Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Natrindo Telepon Seluler, Hutchison CP Telecom, dan Smart Telecom. Saat ini, pengguna BlackBerry Tanah Air diperkirakan mencapai dua juta pelanggan.
Dalam kesempatan itu, menteri juga tak mampu menyembunyikan kekesalannya terhadap vendor asal Kanada tersebut. Sebab, perintah dan imbauan yang disampaikan Kominfo tak jua digubris meski RIM telah berkantor di Indonesia.
"Buat apa ada kantor RIM di Jakarta jika setiap kami panggil rapat selalu alasan sedang ada di Kanada," ketus Tifatul.
( rou / ash )(detik.com)
Melalui Goldman Sachs dan Investor Rusia, Facebook berhasil memperoleh dana investasi tambahan sebesar US$500 juta, sehingga menaikkan nilai Perusahaan itu menjadi lebih dari US$50 Milyar, lebih besar dari pada Nilai Perusahaan-perusahaan besar seperti eBay, Yahoo dan lainnya.
Namun demikian, Facebook masih merencanakan untuk menawarkan Saham ke Public (International Public Offering - IPO) pada tahun 2010, walaupun sudah banyak yang berminat untuk membeli saham Facebook.
Berita lengkapnya ada dibawah ini:
By ANDREW ROSS SORKIN and EVELYN M. RUSLI
Facebook, the popular social networking site, has raised $500 million from Goldman Sachs and a Russian investor in a deal that values the company at $50 billion, according to people involved in the transaction.
The deal makes Facebook now worth more than companies like eBay, Yahoo and Time Warner.
The stake by Goldman Sachs, considered one of Wall Street’s savviest investors, signals the increasing might of Facebook, which has already been bearing down on giants like Google.
The new money will give Facebook more firepower to steal away valuable employees, develop new products and possibly pursue acquisitions — all without being a publicly traded company. The investment may also allow earlier shareholders, including Facebook employees, to cash out at least some of their stakes.
The new investment comes as the Securities and Exchange Commission has begun an inquiry into the increasingly hot private market for shares in Internet companies, including Facebook, Twitter, the gaming site Zynga and LinkedIn, an online professional networking site. Some experts suggest the inquiry is focused on whether certain companies are improperly using the private market to get around public disclosure requirements.
The deal could add pressure on Facebook to go public even as its executives have resisted. The popularity of shares of Microsoft and Google in the private market ultimately pressured them to pursue initial public offerings.
So far, Facebook’s chief executive, Mark Zuckerberg, has brushed aside the possibility of an initial public offering or a sale of the company. At an industry conference in November, he said on the topic, “Don’t hold your breath.” However, people involved in the fund-raising effort suggest that Facebook’s board has indicated an intention to consider a public offering in 2012.
There has been an explosion in user interest in social media sites. The social buying site Groupon, which recently rejected a $6 billion takeover bid from Google, is in the process of raising as much as $950 million from major institutional investors, at a valuation near $5 billion, according to people briefed on the matter who were not authorized to speak publicly.
“When you think back to the early days of Google, they were kind of ignored by Wall Street investors, until it was time to go public,” said Chris Sacca, an angel investor in Silicon Valley who is a former Google employee and an investor in Twitter. “This time, the Street is smartening up. They realize there are true growth businesses out here. Facebook has become a real business, and investors are coming out here and saying, ‘We want a piece of it.’ ”
The Facebook investment deal is likely to stir up a debate about what the company would be worth in the public market. Though it does not disclose its financial performance, analysts estimate the company is profitable and could bring in as much as $2 billion in revenue annually.
Under the terms of the deal, Goldman has invested $450 million, and Digital Sky Technologies, a Russian investment firm that has already sunk about half a billion dollars into Facebook, invested $50 million, people involved in the talks said.
Goldman has the right to sell part of its stake, up to $75 million, to the Russian firm, these people said. For Digital Sky Technologies, the deal means its original investment in Facebook, at a valuation of $10 billion, has gone up fivefold.
Representatives for Facebook, Goldman and Digital Sky Technologies all declined to comment.
Goldman’s involvement means it may be in a strong position to take Facebook public when it decides to do so in what is likely to be a lucrative and prominent deal.
As part of the deal, Goldman is expected to raise as much as $1.5 billion from investors for Facebook at the $50 billion valuation, people involved in the discussions said, speaking on the condition of anonymity because the transaction was not supposed to be made public until the fund-raising had been completed.
In a rare move, Goldman is planning to create a “special purpose vehicle” to allow its high-net-worth clients to invest in Facebook, these people said. While the S.E.C. requires companies with more than 499 investors to disclose their financial results to the public, Goldman’s proposed special purpose vehicle may be able get around such a rule because it would be managed by Goldman and considered just one investor, even though it could conceivably be pooling investments from thousands of clients.
It is unclear whether the S.E.C. will look favorably upon the arrangement.
Already, a thriving secondary market exists for shares of Facebook and other private Internet companies. In November, $40 million worth of Facebook shares changed hands in an auction on a private exchange called SecondMarket. According to SharesPost, Facebook’s value has roughly tripled over the last year, to $42.4 billion. Some investors appear to have bought Facebook shares at a price that implies a valuation of $56 billion. But the credibility of one of Wall Street’s largest names, Goldman, may help justify the company’s worth.
Facebook also surpassed Google as the most visited Web site in 2010, according to the Internet tracking firm Experian Hitwise.
Facebook received 8.9 percent of all Web visits in the United States between January and November 2010. Google’s main site was second with 7.2 percent, followed by Yahoo Mail service, Yahoo’s Web portal and YouTube, part of Google.
For Mr. Zuckerberg, the deal may double his personal fortune, which Forbes estimated at $6.9 billion when Facebook was valued at $23 billion. That would put him in a league with the founders of Google, Larry Page and Sergey Brin, who are reportedly worth $15 billion apiece.
Even as Goldman takes a stake in Facebook, its employees may struggle to view what they invested in. Like those at most major Wall Street firms, Goldman’s computers automatically block access to social networking sites, including Facebook.
VIVAnews - "Hey, Google. Silahkan datang ke Indonesia. Kami siap bersaing dengan Anda!". Pernyataan ini terlontar dari Andy Sjarif, CEO Group Sitti (sistem iklan teknologi teks Indonesia). Pernyataan di atas terdengar nekat mengingat Sitti bukan siapa-siapa dibandingkan Google yang merajai internet secara global dalam satu dekade terakhir. *CTR atau clickthrough rate merupakan istilah cara yang dipakai untuk mengukur keberhasilan suatu kampanye atau iklan online.
Tapi, Sitti tidak main-main. Andy dan kawan-kawan memupuk optimisme sebagai perusahaan start up yang mampu menandingi Google. Siapa Sitti? Apa yang membuatnya berani menantang Google di Tanah Air?
Jika Anda tahu Google AdSense dan bagaimana cara kerjanya, cukup sederhana untuk menjelaskan siapa Sitti. Jika Google AdSense skalanya global, Sitti khusus di wilayah Indonesia. Singkatnya, baik Google AdSense maupun Sitti, keduanya sama-sama bergerak di bidang periklanan berbasis kontekstual.
"Kami akui, kami meniru model bisnis Google AdSense, yakni semacam layanan contextual advertising (periklanan berbasis kontekstual) milik Google beruba banner di dalam halaman website atau blog. Dan, layanan inilah salah satu penyumbang laba terbesar Google," kata Andy di sela acara Sitti Buka Pintu, Jakarta, Rabu 24 November 2010.
Kalau di bidang mesin pencarian, Sitti mengaku kalah telak. Tetapi, untuk urusan contextual advertising, Andy mengaku optimis dapat membuat Google tunduk. Menurutnya, Google AdSense hanya mengandalkan Google Translator untuk menerjemahkan isi dan konten di dalam blog atau website. Lantas mesin mereka mencocokkan konten tersebut dengan iklan yang memiliki relevansi paling kuat.
"Tapi, bagaimana mau relevan. Walau katanya sudah menguasai 139 bahasa, terjemahan Google Translator masih sering ngaco. Bisa diterapkan untuk mesin pencarinya, tapi sulit diterapkan pada Google AdSense," kata Andy.
"Nah, sementara Sitti sebagai start up lokal sudah sepatutnya bisa mengatasi Google di ranah ini. Selain mengenal bahasa Indonesia dengan baik, kami juga bisa menemukenali bahasa daerah, prokem, sampai bahasa alay kalau perlu, untuk kemudian dicocokkan dengan iklan yang relevan," imbuhnya.
Sama halnya dengan Google AdSense, Sitti juga memajang iklan yang sesuai dengan konten sebuah website atau blog. Misalnya, sebagai contoh, Anda menemukan sebuah blog berisi tentang resep membuat roti buaya. Maka, apa yang Sitti lakukan adalah menaruh banner iklan roti Kartika Sari asal Bandung pada sisi halaman blog tersebut.
"Intinya, relevansi iklan yang dipajang Sitti relatif lebih relevan dengan konten yang ada di dalam website ketimbang iklan yang dipajang Google AdSense. Kalau Anda sadar, seringkali iklan yang disuguhkan Google tak sesuai dengan isi konten di sebuah blog," tukas Andy.
Hal ini dibuktikan Sitti dari data yang dikemas sejak 1 Oktober sampai 5 November. Data ini sekaligus mengundang decak kagum dan rasa optimis tingkat tinggi bagi para awak Sitti sendiri:SITTI Google AdSense Impresi 88,5% 11,5% Klik 51% 49% CTR* 64,06% 20,87%
Secara holistis, diakui Andy, Google memang juaranya. Terlebih lagi di mesin pencari. Google dianggapnya superior. Kalau Sitti punya enam server, Google sekitar satu juta server.
"Google AdSense adalah raja konteks sedunia dengan menguasai 129 bahasa. Dia akan datang ke untuk mendominasi pasar di Indonesia. Sitti siap menghadang mereka secara komersial. Hey, Google. Silahkan datang ke Indonesia!" tegas Andy.
Bagi Anda, terutama pengusaha UKM, yang tertarik untuk mengiklankan produk Anda dengan Sitti, Anda bisa mengunjungi link berikut ini. Hingga penghujung tahun, Sitti tidak mengenakan biaya bagi para pengiklan. Andy menuturkan, Sitti akan beranjak komersial saat menginjak tahun 2011. Sayangnya, dia enggan menuturkan berapa biaya yang dikenakan pada para pengiklan. (sj)
0